Rabu, 22 Juni 2011

Maher Zain *Versi indonesia*




Sepanjang Hidup


aku bersyukur kau di sini kasih

di kalbuku mengiringi

dan padamu ingin ku sampaikan

kau cahaya hati

dulu ku palingkan diri dari cinta

hingga kau hadir membasuh segalanya

oh inilah janjiku kepadamu

reff:

sepanjang hidup bersamamu

kesetiaanku tulus untukmu

hingga akhir waktu kaulah cintaku cintaku

sepanjang hidup seiring waktu

aku bersyukur atas hadirmu

kini dan selamanya aku milikmu

yakini hatiku kau anugerah Sang Maha Rahim

semoga Allah berkahi kita

kekasih penguat jiwaku

berdoa kau dan aku di Jannah

ku temukan kekuatanku di sisimu

kau hadir sempurnakan seluruh hidupku

oh inilah janjiku kepadamu

repeat reff

yakini hatiku bersamamu ku sadari inilah cinta

tiada ragu dengarkanlah

kidung cintaku yang abadi


*pgn ada yg ngasih Lagu ini.. :))

dalem iiiihhh................... hehehehe



Insya Alloh

ketika kau tak sanggup melangkah

hilang arah dalam kesendirian

tiada mentari bagai malam yang kelam

tiada tempat untuk berlabuh

bertahan terus berharap

Allah selalu di sisimu

reff:

Insya Allah, Insya Allah

Insya Allah ada jalan

Insya Allah, Insya Allah

Insya Allah ada jalan

every time you commit one more mistake

you feel you can’t repent and that it’s way too late

you’re so confused wrong decisions you have made

haunt your mind and your heart is full of shame

but don’t despair and never lose hope

’cause Allah is always by your side

reff2:

Insya Allah, Insya Allah

Insya Allah you’ll find a way

Insya Allah, Insya Allah

Insya Allah ada jalan

turn to Allah He’s never far away

put your trust in Him, raise your hands and pray

oh Ya Allah tuntun langkahku di jalanmu

hanya engkaulah pelitaku

tuntun aku di jalanmu selamanya

(suka pas bgian ininya)..

reff:

Insya Allah, Insya Allah

Insya Allah we’ll find our way

Insya Allah, Insya Allah

Insya Allah we’ll find our way


Sinopsis Film Serdadu Kumbang






Tadi siang tepatnya tgl 22 Juni 2011 sy dan teman2 nonton film ini di bioskop Blitz Megaplex..

film ini latarnya di Desa Mantar, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat..
Latarnya sungguh masih sangat tradisional tempatnya, masih jauh dengan hiruk pikuk kehidupan di kota besar sperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya.. yang masih saya ingat, disana ada adegan orang yang mau nelpon tapi harus naik ke atas pohon dulu, saya pikir kenapa, eh ternyata dia sedang nyari sinyal.. hehe lucu juga...
Latarnya indah banget deh pokonya... *jadi ingin kesana*

ini dia sinopsisnya :
Sinopsis Film Serdadu Kumbang - Serdadu Kumbang adalah film yang mengkombinasikan cerita seorang anak yang hendak menggapai cita-citanya dengan kenyataan pahit yang harus ia hadapi.

'Serdadu Kumbang' dimulai dari karakter Amex, yang seperti anak-anak di berbagai daerah minim infrastruktur pendidikan, tidak lulus ujian nasional.
Amex yang berbibir sumbing (dimainkan secara meyakinkan oleh Yudi Miftahudin) bersekolah di SD 08 bersama dua teman dekatnya, Acan dan Umbe. Tiga orang ini sering membuat keributan dan 'kenakalan' yang membuat guru-gurunya pusing. Salah satu guru, Pak Alim (Lukman Sardi) bahkan sering menghukum mereka karena keterlambatan dan berbagai persoalan yang mereka timbulkan.

Tindakan Pak Alim itu sering ditentang oleh Guru Imbok, seorang guru yang dekat dengan anak-anak dan penduduk. Guru-guru sendiri berada dalam tekanan untuk semakin memperketat sistem belajar dan mengajar agar tahun berikutnya, anak-anak murid mereka bisa semuanya lulus.

Sebetulnya Amek adalah anak yang baik, namun sifatnya yang introvert, keras hati dan cenderung jahil, membuat ia sering dihukum oleh guru-gurunya di sekolah. Sebaliknya Minun kakaknya yang duduk di bangku SMP selalu juara kelas. Ia juga sering menjuarai lomba matematika sekabupaten. Sederet piala dan sertifikat berjejer di ruang tamu mereka. Minun adalah ikon sekolah, kebanggaan keluarga dan masyarakat.

Minun dan Amek tinggal bersama ibunya, Siti (diperankan dengan sangat bagus oleh Titi Sjuman) di desa Mantar, suatu desa yang cukup terpencil di Pulau Sumbawa. Suami Siti, Zakaria, sudah tiga tahun bekerja di Malaysia tapi tidak pernah pulang, apalagi mengirimkan mereka uang.

Di luar desa indah yang tertata rapi itu, ada sebuah pohon yang tidak begitu tinggi namun letaknya persis di bibir tebing, menghadap ke laut lepas. Orang kampung sekitar menyebutnya pohon cita-cita karena hampir di setiap dahannya terikat botol-botol berisi kertas cita-cita anak-anak desa Mantar. Amex, Minun dan teman-temannya sering berada di pohon itu untuk ‘nongkrong’ atau mendengarkan cerita-cerita serta petuah Papin, kiai setempat (diperankan dengan santai, natural dan penuh karisma oleh Putu Wijaya).

Suatu hari, ayah Amex pulang. Bukannya membawa ringgit, ayah Amex justru menghadirkan persoalan baru. Amex yang memiliki hobi memacu kudanya pun harus menghadapi krisis lain. Apalagi setelah sebuah peristiwa pedih menghampiri keluarganya.

Malang tak dapat ditolak. Untung tak dapat diraih. Keputusasaan tak terhindarkan. Pohon cita-cita pun hendak dirubuhkan. Sebuah metafora penting dalam film ini. Namun, keteguhan hati dan cita-cita tak bisa terkalahkan begitu saja. Dengan pertolongan seorang berseragam PT Newmont Nusa Tenggara bernama Pak Ketut, Amex dan teman-temannya kembali dan berjuang meraih cita-citanya di tengah padang ilalang Mantar dalam gambar indah bagai iklan mobil.

Film 'Serdadu Kumbang' dibuat dengan standar produksi yang tinggi, dengan tata sinematografi (oleh Ical Tanjung) yang menampilkan keindahan kabupaten Taliwang (di Pulau Sumbawa) yang luar biasa serta akting para pemain yang cukup meyakinkan. Di antara film-film Indonesia lain yang dibuat akhir-akhir ini, 'Serdadu Kumbang' tentunya memberi harapan bahwa pembuat film Indonesia pun bisa membuat film dengan standar teknis yang bagus. (sumber: detikhot.com)

*jadi inget seseorang...
heu2... lupakan...lupakan...

Sabtu, 11 Juni 2011

Bila Al-qur'an Berbicara

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudhu, aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkau pun selalu menciumku mesra
Sekarang engkau telah dewasa...
Tampaknya kau sudah tidak berminat lagi padaku
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah?
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?
Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasanmu rumahmu
Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertakwa
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan setan
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dan kesepian
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan

Dulu, pagi-pagi sekali surah-surah yang ada padaku, engkau baca beberapa halaman
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau...
Sekarang, pagi-pagi sambil minum kopi, engkau baca koran pagi atau nonton berita TV
Waktu senggang, engkau sempatkan membaca buku karangan manusia
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah yang Maha Perkasa, engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan
Waktu berangkat kerja pun kadang engkau lupa baca pembuka surahku (Basmallah)
Di perjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat padaku di laci mobilmu
Sepanjang perjalanan, radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu
Aku tahu kalau itu bukan stasiun radio yang senantiasa melantunkan ayatku

Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu

Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV
Menonton pertandingan bola, musik atau film dan sinetron
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah

Waktu pun cepat berlalu, aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itu pun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafal yang tidak semerdu dulu
Engkau pun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku

Apakah koran, TV, radio, komputer, dapat memberimu pertolongan?
Bila engkau dikubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhan-Nya
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...berkuranglah jatah umurmu...
Dan akhirnya kubur senantiasa menunggu kedatanganmu...
Engkau bisa kembali kepada Tuhan-mu sewaktu-waktu, apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu

Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti...
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu dari perjalanan di alam akhirat
Tapi akulah “Al-Quran” kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu

Peganglah aku lagi...bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari Allah, Tuhan yang Maha Mengetahui
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhan-mu

Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku...
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Seperti dulu.......dulu sekali.......
Waktu engkau masih kecil, lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan aku engkau biarkan sendiri...
Dalam bisu dan sepi...



“unknown”

diambil dari Pendidikan Al-qur'an Habiburahman

Rabu, 01 Juni 2011

Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab yang Menimba Ilmu di Amerika

Ada seorang pemuda arab yang baru saja me-nyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya. Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia berke-nalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mere-ka semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam.

Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja. Semula ia berkeberatan. Namun karena ia terus mendesak akhirnya pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk memberikan penghor-matan lantas kembali duduk.

Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika meli-hat kepada para hadirin dan berkata, "Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini." Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata, "Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya." Barulah pemuda ini beranjak keluar.

Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pen-deta, "Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang mus-lim." Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang terdapat di wajahmu." Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun sang pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa per-tanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda terse-but dan sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan debat tersebut.

Sang pendeta berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan anda harus menja-wabnya dengan tepat."

Si pemuda tersenyum dan berkata, "Silahkan!

Sang pendeta pun mulai bertanya, "Sebutkan satu yang tiada duanya, dua yang tiada tiganya, tiga yang tiada empatnya, empat yang tiada limanya, lima yang tiada enamnya, enam yang tiada tujuhnya, tujuh yang tiada delapannya, delapan yang tiada sembilannya, sembilan yang tiada sepuluhnya, sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh, sebelas yang tiada dua belasnya, dua belas yang tiada tiga belasnya, tiga belas yang tiada em-pat belasnya. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh! Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya? Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyu-kainya? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu! Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api? Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu? Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar! Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari?"

Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu ter-senyum dengan senyuman mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah ia berkata,

-Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.

-Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman,

"Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tan-da (kebesaran kami)." (Al-Isra': 12).

-Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan, membunuh seorang anak kecil dan ketika me-negakkan kembali dinding yang hampir roboh.

-Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur'an.

-Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.

-Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ke-tika Allah SWT menciptakan makhluk.

-Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman,

"Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk: 3).

-Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. Allah SWT berfirman,

"Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat men-junjung 'Arsy Rabbmu di atas (kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).

-Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa j: tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang.*

-Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah ke-baikan. Allah SWT berfirman,

"Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat." (Al-An'am: 160).

-Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf j.

-Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu'jizat Nabi Musa j yang terdapat dalam firman Allah,

"Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu de-ngan tongkatmu.' Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air." (Al-Baqarah: 60).

-Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.

-Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah SWT ber-firman,

"Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menying-sing." (At-Takwir: 18).

-Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.

-Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf j, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala." Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, " tak ada cercaaan ter-hadap kalian." Dan ayah mereka Ya'qub berkata, "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

-Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah SWT berfirman,

"Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara kele-dai." (Luqman: 19).

-Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.

-Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim." (Al-Anbiya': 69).

-Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).

-Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT,

"Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 28).

-Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari.

Pendeta dan para hadirin merasa takjub mende-ngar jawaban pemuda muslim tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun ia mengu-rungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini dise-tujui oleh sang pendeta. Pemuda ini berkata, "Apakah kunci surga itu?" mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyem-bunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mende-saknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.

Mereka berkata, "Anda telah melontarkan 22 per-tanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab, sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu menjawabnya!" Pendeta tersebut berka-ta, "Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah." Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda." Sang pendeta pun berkata, "Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaha Illallah wa anna Muhammadar Rasulullah."

Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama Islam. Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.

(Kisah nyata ini diambil dari Mausu'ah al-Qishash al-Waqi'ah melalui internet, www.gesah.net )